Pembelajaran Microlearning dapat didefinisikan beberapa definisi, antara lain:
- Microlearning adalah pembelajaran yang dilakukan dalam waktu relatif singkat, pembelajaran yang sesuai kemampuan otak manusia, berorientasi siswa aktif, dan menyenangkan (Raden).
- Microlearning atau pembelajaran mikro adalah suatu cara untuk menyampaikan edukasi dalam unit yang kecil yang biasanya memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengatur pembelajarannya sesuai kecepatan masing-masing (Volz, 2020).
- Pembelajaran mikro adalah berbagai cara yang diekspresikan secara singkat untuk pembelajaran dalam menyampaikan konten mikro (Semingson, dkk. 2015).
Karakteristik dari pembelajaran mikro dapat dilihat dari tujuan penerapan microlearning,
TUJUAN PEMBELAJARAN
Tujuan penerapan pembelajaran mikro adalah membuat materi pelajaran yang disampaikan mudah dipahami dan diingat untuk waktu yang lama, memudahkan peserta didik menyerap dan mempertahankan informasi yang diberikan dalam pembelajaran, membuat siswa fokus selama pembelajaran yang dilakukan dalam waktu pendek, sehingga dapat memahami materi yang diberikan dan tidak kehilangan pemahaman tersebut karena kejenuhan dalam pembelajaran yang dilakukan (seperti pembelajaran dalam waktu yang panjang).
WAKTU
Waktu Pembelajaran dilakukan menggunakan waktu kurang dari 15 menit, bahkan kurang dari 5 menit (Semingson, dkk., 2015; Giurgiu, 2017; Cortez, 2018; Volz, 2020). Karakteristik waktu ini tidak berarti bahwa suatu pembelajaran mikro selalu berdiri sendiri dan dilakukan hanya sebentar. Pembelajaran mikro yang relatif singkat dapat menjadi bagian dari suatu pembelajaran di sekolah yang dilakukan dalam waktu 2 jam pelajaran. Waktu yang singkat ini tidak terlepas dari daya tahan otak untuk fokus. Akses terhadap materi ajar dapat dilakukan di perjalanan atau ketika sedang menunggu misalnya. Dalam waktu 3 – 5 menit pada aktifitas tersebut, seorang peserta didik akan mendapat informasi yang harus dipelajarinya. Dengan kata lain, pembelajaran mikro dapat membuat peserta didik memanfaatkan waktu yang biasanya tidak digunakan untuk belajar menjadi lebih bermanfaat.
KONTEN YANG DIAJARKAN
Untuk materi atau konten pembelajaran yang diajarkan, hampir semua literatur menjelaskan bahwa pembelajaran mikro berfokus mempelajari topik tunggal atau bagian dari suatu konsep yang luas. Para penulis menggunakan istilah “single topic”, “smaller slice content”, “microcontent”, “small chunk”, “content fragment”, atau “bite-size content”. Semua istilah tersebut bermaksud menunjukkan bahwa konten yang diberikan jumlahnya sedikit. Jumlah yang sedikit ini terkait dengan kemudahan bagi siswa untuk memahaminya. Isi yang sedikit ini juga dapat membuat siswa lebih mendalami dan memaknainya, sehingga dapat tersimpan lebih lama dalam memorinya.